The Widgipedia gallery
requires Adobe Flash
Player 7 or higher.

To view it, click here
to get the latest
Adobe Flash Player.

Selasa, 26 Juni 2012

Pemimpin Pembelajaran

Peran kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran akhir-akhir ini selalu menjadi topik pembicaraan yang menarik dalam berbagai forum diskusi peningkatan mutu kepala sekolah. Kemenarikannnya terkait dengan kepala sekolah sebagai orang paling penting di sekolah sehingga kedudukan dan produktivitasnya memiliki makna yang strategis terhadap pembentukan kualitas sumber daya bangsa.

Kemenarikan lain dari topik kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran adalah indikator kinerja yang memenuhi tandar kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran masih belum terumuskan dengan jelas. Para perancang pengukuran kinerja masih perlu melakukan eksplorasi dari pengalaman para kepala sekolah melaksanakan tugasnya. Pemikiran dasarnya adalah apa kata teori? Apakah ciri pemimpin pembelajaran yang baik dalam pelaksanaan tugas yang sesunggunya ada? Bagaimana kesesuaian ciri-ciri yang teridentifikasi dari proses pelaksanan tugas sehari-hari dibandingkan dengan menurut teori?

Permendiknas 13 tahun 2007 menegaskan bahwa kepala sekolah sekurang-kurangnya memiliki kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi dan sosial. Demikian pula dalam Permendiknas 28 tahun 2010 tentang Penugasan Guru Menjadi Kepala Sekolah menetapkan fokus utama kinerja kepala sekolah yaitu (1) usaha pengembangan sekolah (2) peningkatan kualitas sekolah dalam pemenuhan 8 SNP (3) usaha pengembangan profesional.

Pengaturan tersebut menegaskan bahwa menjadi kepala yang efektif perlu ditunjang dengan kepribadian yang tangguh, ilmu pengetahuan dan keterampilan menerapkan ilmu pengetahuan yang unggul, serta memiliki keterampilan dalam merencanakan, melaksanakan, mensupervisi, dan mengevaluasi program. Yang tidak kalah penting mejadi kepala sekolah profesional memiliki kapasitas kecerdasan yang tinggi dalam merumuskan ide-ide baru dalam pemecahan masalah serta memiliki daya juang tinggi sehingga tak kenal menyerah.

Pantang menyerah memiliki makna bahwa sekolah kepala sekolah selalu melaksanakan tugas untuk mengejar target mutu tertentu. Jika menemui kegagalan, ia akan belajar lagi dan memperbaiki agar proses kegiatan memenuhi target, jika gagal lagi ia akan belajar lagi sehingga mendapatkan ilmu pengetahuan lebih baik lagi, proses ini bergulir menjadi siklus yang tidak pernah berakhir.

Kepala sekolah yang unggul juga wajib memiliki kapasitas diri dalam membantu guru bekerja dan memenuhi sejumlah kriteria yang terdapat dalam Pemenpan 16/2010 yaitu meningkatkan efektivitas tugas utama guru dalam (1) mendidik, (2) mengajar, (2) membimbing, (3) mengarahkan, (4) melatih, (5) menilai, dan (5) mengevaluasi peserta didik dan (6) melaksanakn tugas tambahan yang relevan dengan fungsi sekolah/madrasah.

Kapasitas dan kapabelitasnya seharusnya terlihat pada daya dukungnya terhadap pelaksanaan tugas utama guru yaitu (1) merencanakan, melaksanakan, menilai serta mengevaluasi pembelajaran, melaksanakan perbaikan, dan pengayaan (2) meningkatkan dan mengembangkan kualifikasi akademik dan kompetensi berkelajutan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni; (3) bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, dan kondisi fisik tertentu, latar belakang keluarga, dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran; (4) menjunjung tinggi peraturan perundang-undangan, hukum, dan kode etik guru, serta nilai agama dan etika; dan (5) memelihara dan memupuk persatuan dan kesatuan bangsa.

Istilah kepemimpinan pembelajaran muncul dalam Permendiknas 35/2010 yang menyatakan bahwa efektivitas kepala sekolah dinilai angka keditnya dalam kompetensi (1) Kepribadian dan Sosial (2) Kepemimpinan pembelajaran (3) Pengembangan Sekolah dan Madrasah (4) Manajemen sumber daya (5) Kewirausahaan sekolah/madrasah (6) Supervisi Pembelajaran.

Untuk dapat memahami lebih jauh tentang tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran diperlukan analisis terhadap sejumlah kutipan di atas. Dapat disimpulkan bahwa tugas kepala sekolah meliputi dua bidang utama, yiatu meningkatkan keunggulan sekolahnya dalam bidang tugas manajerial dan akademik. Bidang keunggulan manajerial berada dalam tugas pokok dan fungsi merencanakan strategi, mengimplementasikan strategi, dan mengevaluasi ketercalaksanaan dan ketercapaian target strategi dalam mewujudkan keunggulan sekolah dalam memenuhi delapan standar nasional pendidikan.

Bidang tugas utama kepala sekolah yang kedua adalah membangun keunggulan akademik yang mencakup tugas supervisi perencanaan, implementasi, dan evaluasi penerapan kurikulum. Bidang tugas ini lebih fokus dalam pengendalian pemenuhan target pada lima standar yaitu SKL, isi, proses, penilaian, dan tenaga penddik. Sasaran pengembangan tugas ini mengutamakan pada kemampuan kepala sekolah dalam mengendalikan pengembangan , pelaksanaan, evaluasi keterlaksanaan dan ketercapaian target kururikulum yang diintregrasikan dengan perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi peningkatan mutu kinerja pendidik dan siswa.

Efektivitas tugas utama kepala sekolah dalam bidang pengembangan akademik diperlukan kapasitas dan kapabelitas kepala sekolah mencerminkan kapasitas dan kapabelitasnya sebagai pemimpin pembelajaran. Kapasitas kepala sekolah terlihat dari potensinya sebagai menjalin komunikasi, kerja sama, mengarahkan dan memotivasi warga sekolah dalam mengintegrasikan diri menjadi tim yang solit sehingga dapatn kekuatannya untuk merealisasikan visi-misi ke dalam aksi dan realisasi. Poros utama sasaran pengembangan kerja sama seluruh komponen pengembang sekolah dalam meningkatkan kinerja belajar siswa untuk mengembangkan potensi dan prestasi yang paling tinggi yang dapat diraihnya.

Kapasitas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran tercermin dalam pengembangan kapasitas diri untuk menjadi teladan. Indikator operasional yang terkait dengan kapasitas diri sebagai teladan atau panutan terlihat pada disiplin kepala sekolah berpakaian, memelihara kebersihan diri, menunaikan kewajiban beribadat kepada Tuhan, tingkat kehadiran di sekolah, datang tepat waktu, cara memanfaatkan waktu di sekolah, cara berkomunikasi yang santun dan menghargai semua orang.

Di samping itu keberadaannya di sekolah untuk menyemangati tim kerja, memperlihatkan sebagai pembaca yang epektif, cara memanfaatkan sumber daya di sekolah, menghargai pendapat orang-orang, keterbukaan dalam berkomunikasi dengan semua orang, menghargai prestasi yang dicapai, menyatakan pujian dengan jujur terhadap prestasi yang baik, dan bersikap transparan dalam pengambilan keputusan.

Kapabelitas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran terlihat dalam kemampuannya menguasai ilmu pengetahuan dan terampil menerapkan ilmu pengetahuannya. Ia memiliki kemampuan yang luas. Hal ini terlihat dalam keterampilan mengolah data, informasi, fakta yang ditunjuang dengan penguasaan teori, prinsip, prosedur yang ditunjang dengan keterampilan berpikir ilmiah serta mampu memecahkan masalah. Kapasitas dirinya terlihat pula dalam kecakapan menerapkan teori dengan prosedur ilmiah sehingga mampu memecahkan masalah yang sekolah hadapi dengan solusi yang cerdas, inspiratif, dan inovatif. Daya inovasinya terlihat dalam kapabelitas dirinya dalam menghasilkan gagasan baru dalam mengelola pembaharuan.

Produktivitasnya ditandai dengan adannya ide-ide baru yang menghasilkan rencana baru, teknik baru, metode baru, proses baru, sumber belajar baru, bentuk pelayanan baru yang dapat meningkatkan kesetaraan peluang untuk berprestasi sehingga mengurangi kesenjangan prestasi antara semua orang. Produktivitas penguasaan ilmu pengetahuan dan keterampilan kepala sekolah adalah keunggulan sekolah, kepala sekolah, guru, siswa dan seluruh warga sekolah mewujudkan prestasi dan kemampuan menghasilkan mutu lulusan yang setara atau lebih baik daripada yang dapat diwujudkan sekolah pesaing.

Berdasarkan uraian singkat itu, ternyata tugas kepala sekolah sebagai pemimpin pembelajaran terlihat dari kapasitas dan kapabelitas kepala sekolah dalam membangun sekolahnya menjadi organisasi pembelajaran. Keunggulan sekolah yang memiliki anggota yang tergabung dalam komunitas pembelajar dipastikan tidak akan pernah menjadi tim yang gagal karena jika mendapatkan kegagalan tim akan segera belajar dan memperbaiki kegagalan, tak pernah berhenti, tak pernah menyerah, perbaikan selalu berlanjut sampai meraih keberhasilan. Dan…..keberhasil itu tidak lama bertahan karena harus ditingkatkan lagi usahanya untuk meraih keberhasilan yang lebih tinggi.

Pikiran pemimpin pembelajaran penuh dengan semangat kewirausahaan, berpikir cerdas, cermat, dan inovatif, serta pantang menyerah.

Sumber : http://gurupembaharu.com/

0 comments:

Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...

  © Blogger templates The Professional Template by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP