Partisipasi Masyarakat Dalam Pendidikan (2)
Kemauan dan kemampuan berpartisipasi berasal dari masyarakat itu sendiri, sedangkan kesempatan berasal dari pihak luar. Peran serta masyarakat dalam dunia pendidikan sangat penting. Keharusan masyarakat terlibat dalampendidikan sudah menjadi peraturan UU No.2 tahun 1989 yaitu sumberdaya pendidikan adalah dukungan dan penunjang pelaksanaan pendidikan yang terwujud sebagai tenaga, dna, sarana da prsarana yang tersedia yang digunakan dan didayagunakan olehh keluarrga, sekolah dan masyarakat, peserta didik dan pemerintah secara bersama-sama.[5]
Ada tidaknya kemauan keluarga/warga masyarakat dalam pengembangan pendidikan tekait dengan paradigma pembangunan di Indonesia. Agar kemampuan berpartisipasi dimiliki oleh masyarakat maka perlu peningkatan sumber daya manusia dengan cara memperluaskan tiga jenis pendidikan di masyarakat baik formal, nonformal, maupun informal.
Kaitan masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi yaitu :
1. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan baik dilembagakan maupun tidak dilembagakan
2. Lembaga-lembaga masyarakat atau kelompok sosial masyarakat baik langsunng maupun tidak langsung mempunyuai peranandan fungsi edukatif.
3. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar, baik yang dirancang maupun tidak dirancang dan dimanfaatkan.[6]
Fungsi masyarakat sebagai pusat pendidikan sangat bergantung pada taraf perkembangan dari masyrakat dan sumber-sumber belajar yang tersedia didalamnya. Karena secara garis besar masyarakat dibedakan beberapa tipe, yaitu:
1. Tipe masyarakat dengan sistem berkebun yang amat sederhana desa terpencil
2. Tipe masyarakat pedesaan
3. Tipe masyarakat perkotaan[7]
Selain itu, juga terdapat sejumlah lembaga kemasyarakatan yang mempunyai peranan dan fungsi edukatif yang besar adalah kelompok sebaya, organisasi kepemudaan, organisasi keagamaan, ekonomi,politik, kebudayaan, media massa, dan sebagainya. Kemompom tersebut bukan hanya memberikan kontribusi sosialisasi tetapi juga pengetahuan dan keterampilan.
Setelah keluarga, kelompok sebaya mungkin paling besar pengaruhnya terhadap pembentukan kepribadian, terutama pada saat anak berusaha melepaskan diri dari pengaruh kekuasaan orang tua. Kelompok sebaya adalah suatu kelompok yang terdiri dari orang-orang yang bersamaan usianya.[8]
Adapun fungsi kelompok teman sebaya adalah :
1. Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain
2. Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas
3. Menguatkan sebahagian dari nilai-nilai yang berlaku dalam kehidupan masyarakat
4. Memberikan pengalaman dan memperkenalkan tentang persamaan hak
5. Memberikan pengetahuan yang tidak didapatkan didalam keluarga[9]
Sumber : http://kafeilmu.com/2011/01/partisipasi-masyarakat-dalam-pendidikan.html
0 comments:
Posting Komentar